Generasi Mama Muda



Mama muda adalah istilah yang kini begitu sering terdengar atau sedang kekinian yang merupakan tren baru dikalangan anak muda milenial, sehingga menikah di usia muda tidak lagi dianggap kolot atau ketinggalan jaman. Tidak sedikit generasi sekarang memutuskan untuk menikah muda karena keinginan dari dalam dirinya sendiri, sisanya karena faktor hamil di luar nikah, budaya dan ekonomi. Mama muda dalam tulisan ini adalah mereka yang memutuskan menikah dibawah umur 30 tahun.

Menurut UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan pada pasl 7 disebutkan bahwa batas usia menikah bagi perempuan ialah 16 tahun dan pria 19 tahun. Meskipun beberapa Yayasan dan lembaga swadaya masyarakat mengguggat UU tersebut dan menghendaki batas minimal usia pernikahan bagi perempuan ditingkatkan menjadi 18 tahun, karena mereka memandang pernikahan di bawah umur 18 sangat rentan bagi perempuan.

Untuk batas minimal umur pernikahan bagi seorang perempuan sangat bervariasi, setiap golongan punya pendapat dan dasar keyakinan masing-masing. Penelitian terbaru dari University of Utah Amerika Serikat menemukan bahwa usia terbaik menikah pada umur 28-32 tahun dan beberapa penlitian lain menyarankan menikah di akhir umur 20 dan awal 30 tahun, di Indonesia sendiri Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyarankan umur perempuan menikah minimal 20 tahun dan pria 25 tahun. Namun sedikit memberi gambaran bahwa berdasarkan data Statstik Pemuda Indonesia (BPS, 2014) proporsi pemuda pernah kawin pada kelomok umur 21-25 adalah 56,59% dimana 78,02% nya adalah perempuan.

Alasan Menikah Muda

Menikah muda adalah salah satu dari sekian banyak fenomena yang kini terjadi di Indonesia, jika pada jaman dulu perempuan menikah karena dijodohkan maka sekarang hal itu bukan lagi menjadi alasan utama pernikahan muda. Generasi muda (baca: perempuan) Indonesia kini cenderung lebih bebas dalam menentukan pilihan hidupnya termasuk dalam menikah.

Ada beberapa alasan para perempuan Indonesia memutuskan untuk menikah muda, alasan tersebut tidak pernah lepas dari faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Seperti misalnya alasan pertama karena merasa sudah cukup umur dan sudah siap. Cukup umur dan sudah siap adalah dua hal yang berbeda namun saling berkaitan, untuk syarat umur itu bersifat kuantitatif bahkan negara mengatur minimal 16 tahun sudah diperbolehkan menikah namun untuk alasan kesiapan adalah hal yang sangat relatif. Kesiapan sangat tergantung dari kondisi emosi dan kedewasaan seseorang, tidak sedikit yang mengatakan mereka siap namun dari kondisi emosi masih labil.

Alasan kedua, tren menikah muda itu sendiri. Para Public Figure di Indonesia merupakan salah satu pemicu tren menikah muda. Banyak dari mereka memutuskan menikah muda dan oleh media digambarkan sebagai keluarga yang sangat bahagia. Tayangan-tayangan seperti itu menjadi sangat provokatif di kalangan anak muda, terlebih jika memang telah memiliki pasangan (pacar). Menikah muda di benak para anak muda begitu indah, berjuang bersama dari awal, saling melengkapi dan berbagai imajinasi indah lainnya.

Ketiga takut di cap “Tidak Laku”. Budaya ini merupakan warisan dari leluhur kita terdahulu dimana jika seorang perempuan menikah diatas umur 20 tahun maka dia akan cap terlambat dan dipercaya akan kesulitan mendapatkan jodoh. Bahkan tidak sering stigma “Perawan Tua” diberikan bagi para perempuan yang sangat terlambat menikah atau belum menemukan pasangan diatas umur 30 tahun. Sebagai seorang wanita tentu kita ingin menikah di umur yang tepat dan juga dengan pasangan yang tepat, namun karena tidak tahan menyandang stigma tersebut kebanyakan akhirnya memutuskan untuk menikah muda baik dengan dijodohkan ataupun dengan cara mencari sendiri.

Mama Muda, Mama Masa Depan

Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, ibu yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik akan mencetak anak-anak yang lebih baik lagi. Para perempuan sudah harus menyadari peran mereka jauh sebelum mereka memutuskan menikah. Menikah bukan sekedar menyatukan lelaki dan perempuan dalam ikatan yang sah dalam agama dan adiakui oleh negara, tapi juga pernikahan adalah misi untuk melanjutkan keturunan dan mempersiapkan generasi-generasi terbaik untuk melanjutkan tongkat estafet pembangunan bangsa Indonesia.

Menyandang status sebagai seorang mama adalah pekerjaan yang tidak mudah, pengetahuan kita dituntut untuk global namun tetap berbasis agama yang kuat selain itu terus belajar menjadi mama yang bijaksanan dan adil dalam bertindak. Tidak mudah bukan? Banyak para mama terutama mama muda yang salah paham dengan jati dirinya. Mama muda menganggap bahwa tugas utama mereka adalah membesarkan dan menyekolahkan tinggi-tinggi, padahal ada hal esensial yang lebih dari sekedar membesarkan dan menyekolahkan.
Tauhid dan pendidikan budi pekerti adalah dua materi dasar yang seharusnya diajarkan oleh seorang mama muda, bukan sibuk meng-upload­ foto, membuatkan akun media sosial untuk anak-anaknya. Memperkenalkan siapa tuhan, agama, etika kesopanan dan berkasih sayang kepada sesama sudah harus diperkenalkan kepada mereka pada masa golden age (0-6 tahun) tentu dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami oleh si anak. Misalnya mengenalkan mereka siapa penciptanya, berdoa sebelum dan seduah makan, mengucapkan salam masuk dan keluar rumah dan etika-etika sederhana yang secara perlahan akan membentuk karakter kuat mereka.
Para mama muda, banyak cara untuk berkontribusi terhadap negara bukan melulu dengan menjadi pajabat negara. Bersungguh-sungguh dalam membesarkan anak, mengajari mereka menjadi anak yang baik dan selalu mendampingi mereka dalam tahapan perkembangannya adalah cara kontribusi terbaik yang bisa para mama muda tempuh. Jadi siapkah para mama muda menjadi madrasah para generasi masa depan Indonesia?

Comments

  1. Selamat Pagi kawan kawan
    Ingin mendapatkan uang dengan cukup mudah ?
    hanya modal 20ribu saja bisa mendapatkan jutaan rupiah
    jangan lupa mampir ke blog aku dan temukan cara nya disana ya
    Di tunggu

    http://beritauniklegendaqq.blogspot.co.id/2018/02/legendaqq-suku-yang-mempunyai-sihir.html

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Super Mudah Memperbaiki Product Activation Failed pada Microsoft Office 2016

Kenali 4 Fitnah dalam Surah Al-Kahfi

Fakta Karyawan ISP (Internet Service Provider )